Menu

Potensi Wisata Cagar Budaya Rambut Monte




Wisata Cagar Budaya Rambut Monte merupakan suatu tempat wisata yang terletak di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Tempat wisata ini diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Kelud dan Gunung Kawi. Lokasi wisata ini memiliki luas kurang lebih 3,5 hektar. Di dalam lokasi wisata ada sebuah telaga. Telaga Rambut Monte memiliki luas kurang lebih 500 dengan jarak kedalaman yang tidak dapat terhitung.  
Menurut mitos, air yang ada di telaga ini berasal dari Laut Selatan. Airnya sendiri tidak pernah kering sepanjang waktu. Berdasarkan informasi dari Pak Ponidjan, salah satu juru kunci lokasi Wisata Cagar Budaya Rambut Monte, pasir di sekeliling mata air telaga Rambut Monte yang terlihat biru adalah pasir pantai. Air tersebut mengandung mineral yang sangat tinggi, sehingga pohon besar yang tumbang di tengah kolam tidak pernah lapuk sejak ratusan tahun yang lalu.
Di dalam telaga Wisata Cagar Budaya Rambut Monte dihuni oleh ikan-ikan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Masyarakat sekitar biasa menyebut ikan tersebut dengan ikan Sengkaring, tetapi menurut peninggalan sejarah ikan ini disebut ikan Dewa. Menurut mitos, ikan yang ada di telaga Wisata Cagar Budaya Rambut Monte merupakan jelmaan para prajurit yang dikutuk oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte mengutuk mereka karena para prajurit mengingkari janjinya untuk menjaga keutuhan candi Rambut Monte. Ikan ini akan terlihat banyak pada waktu tertentu, namun hanya sebagian orang yang dapat melihatnya. Bagi orang-orang biasa jumlah ikan akan telihat tetap. Oleh karena itu, walaupun ikan tersebut tampak jinak, tidak ada seorangpun yang berani menangkapnya. Masyarakat sekitar sangat mempercayai akan adanya legenda tersebut.
Biasanya pada setiap hari Jumat Legi pada bulan Selo Penanggalan Jawa, masyarakat melakukan upacara sakral. Kegiatan tersebut dilakukan dengan arak-arakan dari rumah kepala desa dengan membawa tumpeng berlaukkan Ikan Kendit, kepala kambing, dan sesajen. Benda-benda tersebut juga dibawa untuk dilarung di telaga wisata Cagar Budaya Rambut Monte.
Telaga di kawasan Wisata Cagar Budaya Rambut Monte di kelilingi oleh bentang alam berupa bukit. Di tepi telaga ditanami beberapa bunga yang berada di bawah rindangnya Pohon Pinus, sehingga menambah keindahan alam yang begitu nyata dan memikat hati, serta keadaan sekitar yang begitu tenang dan damai.
Selain telaga Rambut Monte, ada juga candi dan petilasan. Candi Rambut Monte merupakan jelmaan dari Rahwana dan Naga. Candi tersebut terbuat dari Batu Andesit berukuran panjang 292 cm, lebar 296 cm, dan tinggi 85 cm. Pada zaman Majapahit candi ini merupakan tempat pemujaan penganut agama Hindu. Yang tersisa hanyalah Kamadathu atau kaki candi dan Rupadathu atau badan candi. Di samping candi, terdapat artefak menyerupai Lingga Yoni dan Kepala Kala. Diperkirakan usia candi ini adalah 803 purba.
Mengingat potensi wisata yang ada cukup besar dan menarik, maka perlu adanya pengembangan wisata agar lebih bermanfaat bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Pengembangan wisata bisa dilakukan dengan penambahan objek  dan publikasi yang maksimal.
Hal yang bisa dikembangkan adalah  memperbaiki tempat duduk di sekitar telaga. Kursi bisa diganti dengan kursi taman yang nyaman dan menarik dan ditambah jumlahnya. Selain itu, tangga menuju telagapun juga harus diperbaiki dengan melakukan pengecoran. Toilet dan kolam renang yang ada di lokasi Wisata Cagar Budaya Rambut Monte harus direnovasi agar lebih nyaman digunakan.
Perbaikan lain yang bisa dilakukan adalah pagar petilasan yang terbuat dari bambu diganti dengan yang lebih awet dan kuat. Selain itu penyangga dan atap petilasan juga harus diganti karena kurang kuat untuk menyangga.
Selain perbaikan, juga bisa dilakukan penambahan fasilitas. Seperti penambahan mushola, tempat parkir, taman bermain, restoran, maupun penyediaan tempat sampah.
            Dengan adanya langkah tersebut di atas diharapkan Wisata Cagar Budaya Rambut Monte dapat berkembang, sehingga dapat meningkatkan potensi yang ada.Selain itu dapat menambah pendapatan masyarakat sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar