Adventure berlanjut ke tempat tersembunyi. Tak lain tempat tersebut adalah Situs Sukosewu. Situs
Sukosewu terletak di Dusun Cungkup, Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten
Blitar. Orang-orang sekitar menyebutnya dengan Candi Cungkup karena letaknya berada
di Dusun Cungkup. Tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan situs
ini.
Setelah kami menanyakan pada masayarakat sekitar, ternyata rumah juru kunci ini tak jauh dari Situs Sukosewu. Kawasan
wisata ini dijaga oleh seorang juru kunci bernama ibu Fadliyah yang berumur sekitar
46 tahun. Beliau menjaga situs ini sejak tahun 1995 sampai sekarang. Menurut beliau
Situs Sukosewu ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang waktu itu diperintah
oleh RadenWijaya. Situs ini memiliki luas area 25,25 x 24,25 m terletak di atas
gundukan tanah yangmemiliki tekstur pasir sehingga rawan longsor saat musim penghujan
tiba.
Situs
ini memiliki sejarah yang sangat menarik karena memiliki kaitan erat dengan Candi
Kotes yang letaknya tak jauh dari Situs Sukosewu ini. Konon menurut sejarah, Situs
Sukosewu ini merupakan tempat pemujaan bagi pemeluk Agama Hindu.
Di kawasan Situs Sukosewu ini terdapat beberapa bagian candi seperti, Meja Altar atau biasa disebut meja pemujaan, Alpeya yaitu bawahan dari arca atau arcahilah. Selain itu, ada miniatur yaitu pengambaran dari alam manusia mulai dari kandungan lalu tumbuh menjadi manusia hingga kembali ke Maha Kuasa dan Fragme Miniatur yaitu bagian bagian miniatur yang berbentuk balok-balok serta Umpat-umpat yaitu dasar dari suatu bangunan. Konon menurut juru kunci kemungkinan dahulu didirikan sebuah bangunan yang terbuat dari batu atau kayu dan tertimbun di Situs Sukosewu tersebut. Namun candi ini kurang lengkap karena mungkin terpendam di dalam tanah. Hal itu bisa terjadi karena letak Situs Sukosewu ini berada dalam aliran lahar Gunung Kelud, yang pada dahulu sering sekali meletus.
Kawasan
Situs Sukosewu ini berada di tengah-tengah sawah dengan pemandangan yang
eksotis, serta suasana pedesaan yang masih kental sehingga menimbulkan kesan
yang damai dan tenang, dan keindahan alam yang begitu nyata dan memikat hati. Di
sekitar Situs Sukosewu ini juga di tanami beberapa bunga dan beberapa pohon yang
berada di sekitar situs sehingga menambah keindahan. Serta di kawasan Situs Sukosewu
tersedia gubuk kecil untuk sekedar menikmati keindahan Situs Sukosewu. Sangat cocok
berlibur untuk mencari kedamaian.
Tetapi
menurut Ibu Fadliah tanah Situs Sukosewu ini merupakan tanah milik salah satu warga
Desa Cungkup yang telah di hibahkan untuk pelestarian cagar budaya, tetapi sampai
sekarang belum ada kepastian dari pemerintah atas kepemilikan tanah tersebut. Sarana
menuju lokasi wisata Situs Sukosewu bisa dicapai dengan mengendarai mobil atau
motor. Tetapi kendaraan tersebut harus berhenti di tepi jalan raya terlebih
dahulu. Setelah itu, berjalan kaki kira-kira 120 meter sesuai petunjuk lokasi. Saat
pejalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang begitu indah dengan adanya
hamparan sawah dan kolam ikan disana, selain itu juga ada sungai yang mengalir
sehingga menambah keaslian lokasi wisata tersebut. Menurut Ibu Fadliah pemerintah
belum pernah memperbaiki atau memperhatikan Situs Sukosewu ini yang memiliki potensi
wisata yang sangat tinggi.
Mengingat
tingginya potensi wisata Situs Sukosewu ini dibutuhkan pengembangan dan pembenambahan
fasilitas yang dapat menunjang lokasi wisata ini. Maka perlu adanya langkah nyata
dari pemerintah untuk melengkapinya, agar objek wisata tersebut dapat berkembang.
Pengembangan potensi wisata dapat dilakukan dengan cara misalnya penambahan objek
wisata dan perbaikan objek wisata. Antara lain, penambahan gubuk-gubuk atau tempat
duduk, kepastian atas kepemilikkan tanah Situs Sukosewu, perbaikan sarana menuju
objek wisata, pembangunan toilet, dan pencegahan longsor. Jangan lupa Come in Situs Sukosewu ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar